Ghiboo.com - Malaria merupakan salah satu epidemik yang mengancam
keselamatan jiwa yang disebabkan oleh parasit dan ditularkan ke manusia
melalui gigitan nyamuk. Hingga kini, pengobatan malaria masih
mengandalkan vaksin.
BBCNews
(22/5) melaporkan bahwa sepertiga obat malaria yang digunakan di
seluruh dunia untuk mencegah penyebaran penyakit tersebut ternyata
palsu.
Investigasi ini terungkap setelah peneliti mengkaji sekitar 1.500 sampel dari tujuh obat malaria dari tujuh negara di Asia Tenggara dan mendapati obat-obatan malaria tersebut berkualitas sangat rendah dan palsu, sehingga dapat menyebabkan resistensi obat dan kegagalan untuk pengobatan.
Hasil temuan tersebut juga didukung dengan data dari 21 negara di sub-Sahara Afrika setelah menguji lebih dari 2.500 contoh obat yang menunjukkan hasil yang sama.
Para peneliti dari Fogarty International Center at the National Institutes of Health percaya jika masalah ini mungkin jauh lebih besar dari yang baru-baru terungkap.
"Sebagian besar kasus mungkin tidak dilaporkan, melaporkan ke lembaga yang salah, atau tetap dirahasiakan oleh perusahaan farmasi," ungkap peneliti.
Kepala peneliti, Gaurvika Nayyar menekankan bahwa 3,3 miliar orang berisiko malaria yang merupakan endemik (penyakit yang umum yang terjadi pada laju yang konstan namun cukup tinggi pada suatu populasi) di 106 negara.
Sedangkan di negara Indonesia sendiri, Malaria menjadi target MDGs (Pembangunan Milenium). Nanti pada tahun 2015 ditargetkan terjadi penghentian penyebaran, berkurangnya jumlah pasien dan angka kematian.
0 komentar:
:)) :)] ;)) ;;) :D ;) :p :(( :) :( :X =(( :-o :-/ :-* : 8-} ~x( :-t b-( :-L x( =))
Posting Komentar